BANYUMAS - Kejuaraan karate piala ketua umum Forki Jawa Tengah secara resmi dibuka oleh Ketua Umum Bambang Raya Saputra di GOR Satria Purwokerto, Rabu 26 Februari 2025.
Kejuaraan yang akan berlangsung hinga Kamis 27 februari tersebut diikuti oleh 831 atlet karate dari 31 Pengcab Forki Kabupaten/Kota dan 5 perguruan yang ada di Jawa tengah.
Ketua Umum Bambang Raya Saputra dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Ketua 1 Tomi Eka Kartika mengaku bersyukur karena dengan begitu pengurus maupun wasit dan atlet.
Peserta juga dibuat terpukau oleh peragaan trio kata putra peraih medali emas PON 2024 untuk Jawa Tengah.
Disebutkan, Kejuaraan Provinsi Karate Piala Ketua Umum FORKI Jawa Tengah Tahun 2025 merupakan amanat dari hasil Rakerprov FORKI Tahun 2024 yang diselenggarakan di Kota Semarang beberapa waktu.
Kejuaraan ini juga merupakan rencana Program Pembinaan Prestasi dalam rangka menghadapi Kejurnas Karate PB FORKI yang akan diselenggarakan pada bulan April di Provinsi Riau.
Kejurprov ini mempertandingkan mulai Usia Dini, Pra, Pemula atau pelajar SD, Kadet (SMP), Junior (SMA), Under 21 bahkan sampai dengan Senior, dengan demikian semua karateka bisa ambil bagian
Dikatakan bahwa Kejuaraan Provinsi Karate Piala Ketua Umum FORKI Jawa Tengah Tahun 2025 juga sangat penting sebagai ajang tolak ukur pembinaan Karate yang ada di Pengcab-pengcab dan perguruan karate di Jawa Tengah.
Kejuaraan ini juga merupakan salah satu ajang seleksi dalam rangka menghadapi Kejurnas PB FORKI bulan April mendatang, dimana dalam Kejurprov ini akan diterapkan system poin untuk mendapatkan atlet-atlet terbaik yang akan membela Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi Kejuaraan Nasional maupun PON Tahun 2028 di NTB mendatang.
"Tentu saja system poin ini tidak hanya kita terapkan pada Kejurprov kali ini, akan tetapi ada beberapa Kejuaraan – kejuaraan resmi Pengprov FORKI dan Sirkuit yang akan kita terapkan system poin juga," ujarnya melalui Waketum I.
Ditegaskan Kejuaraan yang mempertandingkan kelompok umur sampai dengan Senior ini memiliki peran sangat besar dalam proses pembinaan olahraga karate.
Menurut Bambang Raya, bagi para atlet pra usia dini, usia dini, kadet dan junior ajang ini akan memberikan kalian ruang untuk mengenal olahraga karate, kemudian menyenangi karate, selanjutnya tentu akan mencintai dan pada akhirnya sebagai karateka sejati yang memiliki prestasi.
Sementara untuk kelompok dewasa atau senior, ini menjadi ajang bagi kalian dalam mengukur kualitas atau penguasaan teknik karate, mencari pengamalan bertanding dan pada akhirnya memiliki kematangan teknik dan mental sebagai seorang juara karate.
Sedang bagi pelatih, disini pula bisa menjadi ajang belajar dan tukar pengalaman sesama pelatih tentang perkembangan teknik.
"Harus disadari bahwa teknik permainan di cabang olahraga apapun selalu berkembang, makanya wajib sebagai seorang pelatih untuk terus dan terus mencari ilmu mengenai perkembangan teknik karate ini," katanya.
Menurutnya, Sumber ilmu sekarang sudah banyak sekali, baik melalui para senior maupun lewat media online yang sudah begitu merasuk di lingkungan kita.
"Elemen wasit dan juri, saya ingatkan bahwa ketika teknik berkembang mengikuti perkembangan ilmu dan teknlogi, maka peraturan pertandingan pun berkembang," pintanya.
Bambang juga menegaskan kondisi perkembangan teknologi inilah yang wajib diikuti oleh para wasit, terutama para wasit Jawa Tengah, intinya, baik atlet, pelatih maupun wasit juri karate harus selalu dan terus menerus belajar, karena sejatinya ilmu karate itu tidak akan habis kita pelajari, bahkan sampai kita mati.
"Selamat bertanding kepada para karateka, jaga sportivitas demi terciptanya pertandingan yang berkualitas, dan juga penyelenggara yang mensukseskan kejurprov 2025," pungkasnya.